Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Penguatan Posyandu

MAMUJU – Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar) drg. Asran Masdy, menjadi narasumber pada Sosialisasi Program Penurunan Stunting bagi Mitra Kerja Strategis di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention, Mamuju, Senin 6 November 2023.

Sosialisasi diselenggarakan Kantor Perwakilan BKKBN Sulbar. Kegiatan itu mengusung tema “Ayo Ke Bina Keluarga Balita (BKB)/Posyandu”.

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy, berbagi kisah sukses tentang upaya penguatan Ayo ke Posyandu yang disebut “Ma’silambi”.

Ia menceritakan, Ma’silambi awalnya merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X P2KP LAN Makassar Tahun 2022 dan kini telah diadopsi menjadi strategi penanganan stunting pada tiga desa/kelurahan di Sulbar.

Baca Juga  Jusuf Kalla Resmikan RS Sinar Kasih GKST Bantuan PT Poso Energy

Ma’silambi adalah singkatan dari Merdeka Ancaman Stunting Baru dengan Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi, dan merupakan strategi preventif penanganan stunting baru di provinsi Sulawesi Barat.

Nama “Ma’silambi” sendiri berasal dari bahasa Mamasa yang berarti “bertemu” menggambarkan semangat kolaboratif dalam program ini,” terang drg. Asran

Dia menyebut terdapat tiga lokus Ma’silambi yang telah ditetapkan, yaitu Kelurahan Baurung, Kabupaten Majene, Desa Duampanua, Kabupaten Polewali Mandar dan Desa Balla Satanetean, Kabupaten Mamasa.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan utama dari program Ma’silambi adalah untuk mencapai penimbangan 100 persen balita.

Baca Juga  Tahun 2023, Pemdaprov Jawa Barat Hasilkan 36 Ribu Ton Limbah B3

Program ini telah berjalan dengan sangat baik di dua lokus Ma’silambi, yaitu Kelurahan Baurung dan Desa Duampanua, dengan capaian penimbangan dan pengukuran sasaran balita selalu berada di atas angka 85 persen, bahkan mencapai 100 persen.

Namun, untuk Desa Balla Satanetean, capaiannya masih sekira angka 40-50 persen. Ada beberapa catatan praktik baik yang dapat diambil dari program Ma’silambi, yakni pertama, keterlibatan langsung kepala desa/lurah sebagai Ketua Forum Ma’silambi di Desa Duampanua dan Kelurahan Baurung menjadi kunci utama dalam proses kolaborasi di lapangan.

Kedua, penyiapan lembaga “Forum Ma’silambi” untuk menyatukan frekuensi dalam gerakan
penimbangan balita di Posyandu. Sebelum pelaksanaan teknis di lapangan adalah hal yang
sangat penting dan perlu dilakukan oleh OPD baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Baca Juga  Jawa Barat Dapat Bantuan Pendeteksi Dini TBC dari Kemenkes

Ketiga, pertemuan Forum Ma’silambi untuk evaluasi progres capaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan di desa/kelurahan lokus menjadi media untuk mereview capaian yang telah dilakukan bersama.

Dengan upaya kolaboratif yang kuat dan semangat yang tinggi, program Ma’silambi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya penanggulangan stunting di daerah lain dan membantu mencapai target penimbangan 100 persen balita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak Sulbar.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *