BANDUNG, – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) terang-terangan mengungkapkan kriteria pilihannya di Pemilu Presiden 14 Februari 2024 mendatang. Hal tersebut dikemukakan saat menyampaikan sambutannya diacara Malam Penganugrahan DMI Award Propinsi Jawa Timur di Auditorium Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (Unusa), Selasa, (14/11/2023), malam.
“DMI tidak boleh berkampanye dan masjid tidak boleh dipakai berkampanye. Tapi ketika saya ditanya secara pribadi, ya sederhana saja. Pilih yang lebih mencintai masjid,” kata JK di hadapan para undangan.
Pada kesempatan sama, ia juga menceritakan soal fenomena unik jelang pemilihan umum, khususnya di daerah Jawa Timur. Para calon biasanya rajin ke Jawa Timur untuk sowan dengan para kyai-kyai.
“Makanya ada guyon kalo sudah ramai-ramai datangi para kyai, itu berarti sudah dekat pemilu yah,” ujar JK disambut gelak tawa undangan.
Selain itu, JK menyinggung sosok Gubermur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansah. Pasalnya, Khofifah didatangi semua para calon dan ditawari untuk menjadi calon wakil presiden. Tapi pada akhirnya, khofifah sama sekali tak tergoda dengan tawaran tersebut.
“Ada satu orang yang didatangi semua calon untuk diajak berpasangan tapi tidak mau. itu adalah Ibu Khofifah. iItu artinya ia lebih mencintai Jawa Timir,” tegas Pak JK.
Sementara iti, pemilihan umum baru saja menyelesaikan tahapan pencabutan nomor urut. Pada pencabutan nomor urit tersebut, pasangan Anies-Muhaimin dapat nomor 1, Prabowo-Gibran nomor urut 2 dan Ganjar- Mahfud nomor 3. (*)
