KOTA BANDUNG,- Pemuda ICMI (Ikatan Cendekiawan Muda Indonesia) Jawa Barat/Jabar dan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jabar berkomitmen menjalin koordinasi dan sinergi dalam menyukseskan helatan Pemilu Presiden dan Legislatif, 14 Februari 2024, serta Pilkada Serentak September/November mendatang.
Hal tersebut terangkum dalam Audiensi antara Pemuda ICMI Jabar dan KPU Jawa Barat di Gedung KPU Jabar, Jl. Garut, Kota Bandung, Selasa (9/1/2024).
Jalu Priambodo, Ketua Pemuda ICMI Jabar, mengatakan, pihaknya datang dengan mengarusutamakan empat agenda sebagai akumulasi aspirasi dari para anggotanya di seluruh Jabar.
“Yakni menanyakan sekaligus memastikan kampus-kampus yang bisa membuat TPS Khusus di Jawa Barat. Meminta KPU menyediakan saluran untuk pindah memilih bagi mahasiswa dan pekerja rantau,” katanya.
Jalu mengatakan, pihaknya menyayangkan sekira Gen Z dan milenial yang masih menempuh pendidikan tinggi tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena berbeda antara KTP dan tempat berkuliah atau bekerja.
“Apalagi menurut data kami di Jawa Barat saja ada potensi 10 juta lebih pemilih di bawah 40 tahun, termasuk di antaranya pelajar, mahasiswa, serta kalangan profesional yang merantau,” katanya.
Setelah itu, kata dia, mendorong sosialisasi penggunaan hak pilih bagi milenial dan gen Z. Terakhir, mengantisipasi kecurangan pemilu dengan pengawasan oleh kalangan akademisi.
Jalu hadir dengan didampingi antara lain Sekretaris Pemuda ICMI Jabar Heri Gunawan serta jajaran pengurus lainnya seperti Neng Athia dan Muhammad Sufyan Abdurrahman. Sementara KPU Jabar dipimpin langsung Ketua Ummi Wahyuni serta dua komisioner lainnya yakni Adie Saputro dan Ahmad Nur Hidayat.
Menurut Ummi, masukan tersebut sangat berharga bagi pihaknya, terlebih Pilpres dan Pileg tinggal 1 bulan lebih. Karena itu, masukan terkait teknis pelaksanaan sangat diperhatikan baginya.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Pemuda ICMI, sekaligus ini jadi medium kami untuk saling bersinergi dengan semua unsur dalam mensosialisasikan tugas KPU Jabar ke seluruh khalayak,” katanya.
Terkait TPS guna mengakomodir pemilih dengan DPT beda domisili, khususnya dari kalangan mahasiswa, hal tersebut sudah disosialisasikan. Termasuk batas pengurusan pindah TPS bagi kalangan mahasiswa periode H-30 (15 Januari 2024) dan bagi pekerja yang mendapat tugas mendadak di periode H-7 (7 Februari 2024) nanti.
Ahmad Nur Hidayat menambahkan, TPS Khusus memang akan dibangun di lokasi terkait pelajar, pesantren dan mahasiswa yakni di Kota Bandung, Depok, Bogor, Kabupaten Sumedang. Akan tetapi, selain di TPS Khusus, pemilih pindahan juga bisa menggunakan TPS yang dekat dengan tempat aktivitas mereka.
“Mereka tinggal meminta pengantar dari KPU dan bisa mencoblos di atas jam 12 di hari H. Tapi surat suara hanya satu saja, jika ingin mencoblos lengkap lima surat harus kembali ke domisilinya,” katanya.(*)