Pemdaprov Jabar Percepat Perbaikan Gedung Pusat Kebudayaan Kota Bandung

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bersama Dinas Perumahan dan Permukiman Wilayah (Disperkim) Provinsi Jawa Barat melakukan asesmen terhadap Gedung Pusat Kebudayaan yang roboh sebagian atapnya, Selasa (29/10/2024) sore. (Foto: Biro Adpim Jabar)

KISARAN.CO.ID. – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bersama Dinas Perumahan dan Permukiman Wilayah (Disperkim) Provinsi Jawa Barat akan melakukan asesmen terhadap Gedung Pusat Kebudayaan Kota Bandung. Seperti diketahui, atap bangunan tersebut dalam kondisi mengalami roboh sebagian, Senin, (28/10).

“Yang biasa mengalkulasi kondisi bangunan dan perbaikan ke depannya itu Disperkim dan timnya akan ke sini untuk menghitung karena ini harus segera diperbaiki,” ucap Yuke di Gedung Pusat Kebudayaan, Kota Bandung. Selasa (29/10).

Plh Kadisparbud Jabar Yuke Mauliani Septina mengatakan, pihaknya akan lebih awal melakukan koordinasi dan meminta izin kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI. Pasalnya, gedung tersebut masuk dalam bangunan heritage.

Baca Juga  Bey Machmudin Pimpin Upacara HUT Polisi Kehutanan di Tahura

“Mudah-mudahan kalau sudah ada izin  secepatnya kita perbaiki,” kata Yuke.

Gedung Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan, Kota Bandung, merupakan salah satu bangunan yang didirikan tahun 1930 dan biasa digunakan oleh para seniman untuk melakukan pameran dan pertunjukan seni hingga saat ini.

Baca Juga  Sekda Jabar Tugaskan Dinas Perpustakaan dan Arsip Sediakan Buku untuk Penghuni Lapas Anak

AR Soedarto, perupa yang sedang melakukan pameran di Gedung Pusat Kebudayaan dari tanggal 20-25 Oktober 2024, mengaku, ada sekitar 40 karya lukisannya yang sedang dipaperkan saat bangunan tersebut roboh pada Senin sore.

“Saat ini ada sekitar 40 karya lukisan saya dan ada 10 karya Pak Miko berupa batu mulia. Untuk lukisan ada yang sobek dan bolong akibat terkena atap yang roboh,” ungkap Soedarto.

Baca Juga  Bey Machmudin Lantik Lima Pjs. Bupati di Jawa Barat, Ini Pesannya

Soedarto bersama seniman lainnya merasa kehilangan dengan robohnya bangunan tersebut karena selama ini Gedung Pusat Kebudayaan menjadi tempat mereka berkiprah.

“Teman-teman perupa sempat ngobrol, mereka akan kehilangan sekali dengan situasi seperti ini. Gedung ini satu-satunya wadah yang diharapkan seniman-seniman Bandung sebagai tempat berkiprah,” papar Soedarto.

“Kita sangat kehilangan, jadi diharapkan agar segara ditangani dan diperbaiki,” harapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *