KOTA BANDUNG, – Menuju perjalanan untuk meraih kesuksesan di dunia kerja, soft skill memainkan peran yang tak tergantikan. Meskipun hard skill (keterampilan teknis) juga penting, namun soft skill merupakan kunci untuk beradaptasi, berinteraksi, dan berkembang secara holistik. Keterampilan interpersonal atau yang sering disebut soft skill, meliputi komunikasi, listening, team problem solving, cross-cultural hubungan dan layanan pelanggan (Dubrin, 2004).
Seperti penelitian (Arnata & Surjosepuo, 2014) mengemukakan bahwa di Harvard University Amerika Serikat mengatakan bahwa 20% kesuksesan seseorang diperkirakan berasal dari intelegensia yaitu kemampuan untuk belajar dan memahami.
Sementara itu, 80% sisanya berasal dari kemampuan untuk memahami diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Mengasah soft- skill merupakan perihal yang tidak bisa diabaikan selama masa sekolah juga kuliah agar kemampuan kita dalam berkomunikasi dapat efektif untuk diterapkan didunia pekerjaan.
Keberhasilan pengembangan soft skill sejak dini tidak hanya mempengaruhi perkembangan individu, melainkan juga memiliki dampak signifikan pada interaksi tim dan relasi interpersonal di konteks pekerjaan. Keterampilan berkomunikasi yang efektif, kemampuan mendengarkan dengan penuh empati, serta kemahiran dalam memecahkan masalah bersama menjadi dasar yang krusial untuk mencapai keberhasilan dalam kerja sama atau kolaborasi.
Seiring dengan meningkatnya keragaman budaya dalam lingkungan kerja global, keahlian dalam memahami dan mengelola perbedaan dipersepsikan sebagai elemen kunci yang menentukan keberhasilan dalam menghadapi dinamika kerja yang heterogen. Lalu bagaimana cara efektif untuk mengasah soft skill kita? Yuk, simak penjelasan berikutnya!
Mengasah Soft Skill dengan Mengikuti Organisasi
Salah satu cara mudah untuk mengasah soft skill kita selama masa sekolah dan kuliah adalah dengan mengikuti organisasi. Organisasi atau kelompok merupakan gabungan dari dua orang atau lebih yang berkumpul dalam suatu entitas bersama demi mencapai tujuan yang sama. Sumber daya, metode, materi, lingkungan, dana, sarana, prasarana, dan elemen-elemen lainnya dimanfaatkan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan Huang dan Chang (2004, h.391), mahasiswa yang aktif dalam kegiatan akademik dan kokulikuler memiliki manfaat dalam penguatan kemampuan berfikir, kemampuan komunikasi, kemampuan interpersonal, dan kepercayaan diri. Dengan demikian, terlibat dalam organisasi merupakan langkah konkret untuk mempersiapkan diri menghadapi tuntutan profesional dan sosial di masa depan.
Bagi pelajar, kamu dapat mengikuti organisasi di SMP dan SMA seperti Osis/MPK, Pramuka, PMR, atau Kerohisan. Kamu juga dapat mengikuti ekstrakulikuler tambahan mengenai bidang yang kamu minati. Dengan aktif dikelilingi oleh individu yang memiliki tujuan positif yang sama seperti kamu, motivasi akan pengembangan diri akan terus hadir.
Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi menjadi langkah lanjutan yang lebih khusus dan mendalam dalam pengembangan soft skill. Terlibat dalam organisasi-organisasi ini, seperti organisasi mahasiswa, kelompok studi, atau proyek pengabdian masyarakat, memberikan dampak yang lebih signifikan.
Mahasiswa dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, teamwork, dan komunikasi melalui proyek-proyek bersama juga tanggung jawab organisasional. Selain itu, terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat di tingkat perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan akademis mereka dalam situasi dunia nyata dan membangun keterampilan sosial yang sangat mulia.
Bergabung dalam organisasi kemahasiswaan, di tingkat sekolah atau perguruan tinggi, merupakan langkah yang memberikan manfaat signifikan bagi pelajar dan mahasiswa. Keterlibatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung dalam pengembangan soft skill, melainkan juga berperan penting dalam peningkatan keberanian dan kepercayaan diri.
Melalui kolaborasi dalam proyek-proyek organisasi, mahasiswa dituntut untuk belajar berkomunikasi secara efektif, memimpin tim, dan menyelesaikan tantangan bersama-sama. Selain itu, penguatan hubungan interpersonal dalam konteks organisasi juga akan membekali dengan keterampilan sosial yang tak ternilai.
Semua aspek ini, yang diperoleh melalui pengalaman organisasi, memberikan pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan membentuk keberhasilan pribadi di masa depan.
Ikutilah Lomba Sesuai Minat
Soft skill dapat terbentuk dan berkembang ketika kita memaksa diri untuk keluar dari zona nyaman. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan bergabung dalam organisasi. Ketika kita terlibat dalam kegiatan organisasi, kita belajar berkomunikasi dengan berbagai orang, mengelola waktu, dan bekerja sama dalam tim.
Selain mengikuti organisasi, mengikuti perlombaan juga merupakan cara yang baik untuk mengasah soft skill. Lomba dapat beragam, mulai dari kompetisi akademis hingga olahraga. Ketika kita berpartisipasi dalam lomba, kita belajar berpikir kreatif, dan mengambil keputusan dengan cepat. Misalnya, jika kita mengikuti lomba debat, kita akan mengasah kemampuan berbicara di depan umum, berargumentasi, dan berpikir analitis.
Mengikuti perlombaan termasuk cara yang efektif untuk mengasah soft skill dan memiliki dampak penting dalam dunia kerja. Perlombaan memaksa kita untuk berkompetisi dan menghadapi tantangan.
Hal ini turut mengembangkan ketahanan mental, kreativitas, dan kemampuan mengelola stress tanpa kita sadari. Kedua, melalui perlombaan, kita belajar untuk membiasakan otak kita untuk berpikir kritis, berkolaborasi dengan tim dan berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini sangat berharga dalam lingkungan kerja di mana kerjasama dan adaptasi menjadi kunci utama kesuksesan.
Penting untuk memilih lomba yang sesuai dengan minat kita. Jika kita suka matematika, mengikuti lomba matematika akan membantu kita mengasah kemampuan logika dan pemecahan masalah. Jika kita tertarik pada seni, mengikuti lomba seni akan memperkaya kreativitas dan ekspresi diri kita.
Dengan terlibat dalam kompetisi, kita dapat melatih diri untuk mengatasi tekanan dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan efisien. Selain itu, melibatkan diri dalam perlombaan yang sesuai dengan minat kita juga meningkatkan motivasi intrinsik dan keterlibatan penuh hati yang secara positif mempengaruhi perkembangan soft skill secara menyeluruh.
Melalui pengalaman ini, kita dapat memperluas relasi profesional, mendapatkan wawasan mendalam dalam bidang minat kita, dan secara berkesinambungan memperkaya portofolio keterampilan kita untuk persiapan menghadapi tantangan di masa depan.
Sumber
Arnata, W. I., & Surjosepuro, S. 2014. Evaluasi Soft Skills dalam Pembelajaran Mahasiswa Baru di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 21(1), 1-9
Dubrin, A. 2004. Human Relations: Interpersonal, Job Oriented Skill, Eighth Edition. Pearson Prentice Hall
Huang, Y. & Chang, S. 2004. Academic and Cocurricular Involvement: Their Relationship and Best Combinations for Student Growth. Journal of College Student Development, 45 (4), 391 – 406.
Suranto, S., & Rusdianti, F. (2018). Pengalaman berorganisasi dalam membentuk soft skill mahasiswa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 28(1), 58-65.
(Kontribusi: Zahra Danica Luthfenia/Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University)