Opini  

Menunggu Terobosan Bupati Polewali Mandar

Ketua Umum KPM PMM, Muhammad Saad S.E. (Foto: Ist)

KISARAN.CO,ID, – Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar periode 2025-2030 resmi dilantik tanggal 20 Februari 2025. Namun efektif bertugas 1 Maret 2025 karena masih harus mengikuti kegiatan retreat di Magelang, Jawa Tengah.

Bersama ratusan bupati lainnya serta puluhan gubernur, Bupati H. Syamsul Mahmud (Aji Assul) mengikuti pembekalan sebelum kembali bekerja ke daerah masing-masing. Selama sepekan itu, mereka mendapat pengarahan dari Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta nara sumber lainnya.

Lalu seberapa jauh gebrakan, terobosan dan inovasi dari bupati Aji Assul untuk Polman yang lebih baikā€¦? masyarakat Polman tentu menunggu itu.

Memimpin daerah berpenduduk terbanyak di Sulawesi Barat ini bukan perkara gampang. Apalagi diperhadapkan pada kebijakan efisiensi APBN dan APBD berdasarkan inpres No 1 tahun 2025. Percaya atau tidak percaya, tentu akan menambah tugas berat bagi kepala daerah.

Dengan begitu, kondisi dan fakta tersebut bisa saja akan menambah mimpi buruk bagi masyarakat Polman yang menunggu solusi dan penyelesaian persoalan yang terbilang krusial.

Disinilah pentingnya masyarakat memilih pemimpin yang mempunyai kecerdasan. Bukan karena polesan citranya, apalagi jumlah uang dan materi yang dimiliki. Seyogyanya masyaraat harus melihat sejauh mana sepak terjang dan prestasinya, serta program-program kepeduliannya terhadap masyarakat sebelumnya.

Kurang lebih 20 hari telah berlalu. Mengukur kepemimpinan Haji Syamsul tentu belum bisa. Namun tak ada salahnya, jika masyarakat Polman menunggu solusi nyata dari berbagai persoalan di daerah. Masyarakat Polman juga berharap kegiatan dan program yang terlaksana merupakan permasalahan utama pada masyarakat.

Saya mencatat, beberapa isu krusial yang harus segera ditangani dan tidak bisa dibiarkan;

  1. Permasalahan sampah (TPA)

Hingga jabatan bupati polewali mandar berganti kemarin permasalahan sampah belum juga teratasi, padahal ini merupakan runtutan masalah yang terjadi sudah lama, yang dimulai dari aksi penutupan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Binuang pada tahun 2020 lalu, satu-satunya di polewali mandar.

Hingga hari ini permasalahan sampah sangat membutuhkan perhatian serius, khususnya buat pemerintahan baru maupun masyarakat, karena saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya.

Sehingga untuk permasalahan sampah seharusnya menjadi bagian dari agenda prioritas yang harus diselesaikan, Sudah banyak sekali ulasan kajian dan opini-opini terkait yang mengungkapkan.

  1. Kemiskinan ekstrim

Kegiatan penanggulangan kemiskinan tidak hanya dengan bagi-bagi bantuan untuk masyarakat miskin , melainkan dapat memberikan pekerjaan yang layak dan pendidikan yang baik. pemerintah daerah harus mampu mempersiapkan kompetensi yang jelas untuk masyarakatnya, bisa dengan berbagai bentuk kegiatan pelatihan, sebagai dasar bagaimana mengangkat masyarakatnya dari kubangan kemiskinan.

  1. Infrastruktur

Berbagai bentuk dari kurangnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur telah menjadi masalah serius di masyarakat, ini mengakibatkan segala bentuk pelayanan menjadi persoalan, mulai dari akses jalan yang tidak memadai di daerah-daerah pelosok, seperti kejadian yang selalu berulang dan menjadi viral dimedia sosial, sulitnya akses menuju ke tempat layanan kesehatan dan sebagainya.

Dari beberapa uraian masalah yang dihadapi daerah saat ini terbukti belum ada jawaban penyelesaian yang terasa di masyarakat, olehnya itu pemerintah daerah tidak boleh bersantai-santai, fokusnya pada persoalan masyarakat bukan pada kepentingan urusan politik.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *