Mendag Budi Santoso Tinjau Industri Hilir Teh PTPN VIII

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meninjau Industri Hilir Teh PTPN VIII di Panyileukan, Kota Bandung, Senin (23/12/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)

KISARAN.CO.ID, – Menteri Perdagangan  Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke Industri Hilir Teh PTPN VIII di Panyileukan, Kota Bandung, Senin (23/12/2024). Kunjungan tersebut didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.

Pada kesempatan itu, Mendag Budi Santoso mengapresiasi Industri Hilir Teh Walini PTPN VIII sebagai salah satu produsen teh terbesar di Indonesia yang berhasil menembus pasar internasional. Produk teh berkualitas Walini dikirim ke sejumlah negara di Benua Amerika, Eropa, Australia, dan Asia.

“PTPN bagus, tidak hanya mengejar pasar dalam negeri, tetapi juga mengejar pasar ekspor,” ucap Budi Santoso.

Baca Juga  Persib Bandung Akan Diarak Keliling Kota, Ini Rutenya

Ia menambahkan, dengan volume direct export teh di tahun 2024 kurang lebih 9.200 ton (Bulky 8.500 ton, Blend IHT 649 ton, Walini Retail Brand 3.414 MC).

Sementara sejumlah merek dagang yang populer yang merupakan produk dari Industri Hilir Teh PTPN VIII antara lain Teh Walini, Goalpara, dan Gunungmas.

Baca Juga  Bey Machmudin Tandatangani Dana Hibah Pilkada 2024

“Kita mempunyai daya saing, kebun, kemudian bisa memproduksi sehingga jangan sampai kita tidak bisa ekspor, dan tentunya juga bisa memenuhi standar,” imbuhnya.

Budi menyebut, pihaknya senantiasa mendukung produk dalam negeri go international melalui perwakilan Indonesia di luar negeri, seperti atase-atase dan unsur perwakilan lainnya untuk terus mempromosikan produk-produk unggulan asli Indonesia.

“Setiap bulan nanti ada business matching dengan perwakilan kita di luar negeri sehingga kita lebih mudah penetrasi pasar di negara lain,” ungkapnya.

Baca Juga  Kementerian Industri Ajak Gen Z Jadi Penggerak Utama Industri Masa Depan

Ia juga mendorong setiap pelaku usaha terus menjaga kualitas produknya karena itulah satu-satunya cara untuk terus bersaing di pasaran.

“PTPN selama ini juga sudah membuat standar yang sesuai dengan permintaan dari negara yang dituju. Jadi selamat kepada PTPN, mudah-mudahan kita tidak cuma merajai di dalam negeri, tetapi juga global. Jangan sampai kalah dengan teh yang lain,” ujar Budi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *