KISARAN.CO.ID, – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) melewati lawatan hari pertamanya di Afghanistan dengan bertemu Wakil Perdana Menteri 2 Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi.
JK mengungkapkan, pertemuan dengan perwakilan dari Afghanistan tersebut membahas tentang pentingnya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan disektor pendidikan. Indonesia, kata JK, siap memberikan bantuan untuk mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tersebut.
Menariknya, pihak tuan rumah cukup terbuka dengan pandangan-pandangan yang disampaikan JK dalam pertemuan tersebut. “Disektor pendidikan memang agak terbatasi antara laki-laki dan perempuan. Namun dari pembicaraan dengan perwakilan Afghanistan, mereka cukup setuju dan tahap demi tahap akan dilaksanakan” kata JK dalam keterangan persnya di Afghanistan.
Untuk mewujudkan kesetaraan laki-laki dan perempuan bukan perkara mudah. Namun bukan hal yang sulit juga. Pasalnya, dalam undang-undang dasar (UUD) di Afghanistan sudah mengatur kesetaraan laki-laki dan perempuan. “Jadi tinggal prosesnya saja yang akan dilakukan tahap demi tahap karena di UUD mereka, antara laki-laki dan perempuan memang sudah disetarakan,” imbuh JK.
JK tak menampik, jika kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki di Afghanistan saat ini juga sudah berjalan. Ia menyebut banyaknya perempuan yang sudah terlihat melakukan pekerjaan di depan umum.
“Anda lihat di hotel yang jadi receptionnya adalah perempuan. di bandara juga sudah banyak perempuan yang terlihat bekerja. Jadi informasinya tidak seekstrim dengan yang kita dengar,” ujar JK meyakinkan
Afghanistan terbuka dengan Pengusaha mineral Indonesia
Selain persoalan pendidikan untuk perempuan, pertemuan JK dan rombongan dengan tuan rumah juga membahas tentang ekonomi. Seperti diketahui, Afghanistan merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam mineral.
Hubungan baik yang terjalin dengan Afghanistan sejak pemerintah Soekarno merupakan modal positif untuk melakukan kerja sama disektor ekonomi. Tentu saja, kata JK, akan disampaikan dengan pihak yang berkepentingan seperti Kadin.
“Alhamdulillah mereka cukup terbuka dengan Indonesia. Bahkan mereka akan menjadikan Indonesia sebagai prioritas jika ada yang mau melakukan eksplorasi di bidang mining. Jadi silahkan saja”
Tak lupa, JK mengaku kaget dengan suasana Afghanistan terkini, dibanding tahun 2020 lalu, saat melakukan kunjungan terakhirnya. Seperti sudah tidak ada pos-pos pemeriksaan, tembok-tembok tinggi dan fenomena lainnya yang memperlihatkan kemajuan.
“Orang bebas berjalan di malam hari, toko-toko banyak terbuka banyak penerbangan dan pesawat di bandara, termasuk soal security dan birokrasi. Jadi saya juga sangat surprise dengan kondisi ini,” pungkas Ketua Umum PMI tersebut.
Rencananya, JK pada lawatan hari keduanya, Senin, 3 Juni 2024 besok, akan kembali melakukan pertemuan dengan Presiden Kadin Afghanistan, Mr. Moomand, Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqob Mujahid dan Bulan Sabit Merah Afghanistan, Maulwi Matyulhaq.(*)