KISARAN.CO.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim memiliki 42 titik yang menjadi pengembangan sport tourism. Puluhan titik tersebut sementara dicatat secara detail oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat untuk pembangan destinasi wisata.
Kepala Dispora Jabar Asep Sukmana, mengatakan, 42 titik sport tourism itu tersebar di 14 kabupaten dan kota, yaitu Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung Barat.
Tujuh titik lainnya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
“Wilayah Jabar yang dijadikan tempat sport tourism semakin bertambah di setiap tahunnya sebagai akibat dari suksesnya penyelenggaraan olahraga di daerah pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Asep di Kota Bandung, Rabu (22/5/2024).
Ia menuturkan, berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan, beberapa jenis yang masuk kategori sport tourism di Jabar difokuskan pada 11 jenis olahraga.
“Dalam rangka mengangkat sport tourism di Jawa Barat, ada 11 jenis olahraga yang dapat dilaksanakan berdasarkan karakteristik geografis yang dimiliki tiap daerah,” ungkapnya.
Asep menyebut, 11 jenis olahraga itu meliputi bersepeda, climbing, arung jeram, scuba diving, golf, surfing, hiking, triatlon, motokros, paralayang, dan lari.
Dari 11 jenis olahraga tersebut dapat dilaksanakan di beberapa kondisi geografis yang dimiliki Jabar, seperti pegunungan untuk hiking, lari, triatlon, bersepeda, dan climbing.
Kemudian laut untuk scuba diving, pesisir pantai untuk _surfing, dan triatlon. Lalu udara untuk paralayang, sungai untuk arung jeram, kawasan perkotaan untuk lari, golf, dan bersepeda. Sedangkan wilayah perbukitan untuk motorkros.
“Untuk tahun 2024, Pemerintah Provinsi Jabar fokus pada olahraga lari dan sepeda dalam rangka mengangkat sport tourism, di antaranya ada Jabar Run 10K dan Jabar Ultra di Kabupaten Kuningan, Cycling de Jabar yang rutenya dari Cirebon sampai Pangandaran,” jelasnya.
Dua jenis olahraga pada kegiatan tersebut, tambah Asep, memiliki banyak peminat dan komunitas baik di dalam maupun di luar Jabar.
“Biasanya para peminat atau komunitas tersebut selalu memiliki antusias untuk ikut serta dan ajang serupa akan dijadikan event schedule tahunan mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Asep menjelaskan, Jawa Barat dengan wilayah yang luas memiliki banyak faktor dengan pesona tersendiri untuk digelar ajang sport tourism.
Pesona Jabar mempunyai banyak destinasi wisata dan bervariasi, seperti destinasi wisata alam sebanyak 1.436, wisata budaya 585, dan wisata buatan 758 serta keindahan gunung, laut, dan cekungan alam yang dapat memberikan pengalaman unik di setiap penyelenggaraan event yang berbeda tempat.
“Kemudian aksesibilitas di Jawa Barat lengkap, memiliki dua bandara internasional, 13 stasiun dan 130 kereta api, 13 pelabuhan, 9 jalan tol, dan 26 terminal tipe A dan B, yang memudahkan para wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Jabar,” jelasnya.
Alasan lainnya, menurut Asep, Jabar memiliki fasilitas akomodasi, tempat makan, dan travel lengkap di setiap daerah.
Jumlah hotel di Jabar sebanyak 1.874, homestay 458, restoran 1.635, kafe 639, biro perjalanan 369, pramuwisata 509, dan kendaraan umum 20.764, sehingga para peserta tidak akan kekurangan apapun selama mengikuti event di Jabar.
“Ekonomi kreatif dan wisata kuliner yang terus bertumbuh juga semakin menambah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan nusantara dan mancanegara untuk bereksplorasi di Jawa Barat,” pungkasnya.(*)