KISARAN.CO.ID,- Memasuki tahun 2025, Pemprov Jawa Barat mengganti nama moda transportasi Bus Rapid Trans (BRT) menjadi Metro Jabar Trans (MJT) terhitung Selasa, 31 Desember 2024. Penggantian nama atau rebrending itu dilakukan di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan perubahan nama BRT menjadi MJT untuk mengingatkan kepada masyarakat tentang adanya moda transportasi umum bus terintegrasi di kawasan Bandung Raya.
“Kenapa diganti dari BRT menjadi MJT Metro Jabar Trans, karena kita harus mengingatkan masyarakat sudah mempunyai bus yang terintegrasi dan ini juga mengikat kami agar pemprov serius menangani MJT ini,” ungkap Bey Machmudin saat Peluncuran Rebranding Bus Rapid Transit Menjadi Metro Jabar Trans.
Bey menyatakan peluncuran nama MJT merupakan komitmen dari Pemdaprov Jabar untuk sungguh-sungguh dalam menjalankan program transportasi umum yang terintegrasi dan inklusif.
“Jangan hanya asal ada bus, itu tidak betul. Harusnya ada bus juga ada operator dan sistemnya, serta terintegrasi dengan angkot. Organda sudah komitmen akan mendukung, mereka akan menjadi _feeder_ bagi MJT,” tuturnya.
“Nanti diatur, ada pengaturan ulang pergerakan angkutan tidak akan ada yang bersama-sama di satu jalan (dengan MJT). Jadi misalnya di situ sudah ada MJT, berarti angkotnya hanya sebagai _feeder_ atau kebalikan. Jadi jalur utamanya bus dan pendukungnya itu oleh angkot,” imbuh Bey.
*Penyandang disabilitas*
Selain itu, ia pun meminta seluruh _stakeholders_ yang berkecimpung dalam program MJT dapat menghadirkan halte yang inklusif bagi penyandang disabilitas di Jawa Barat.
“Saya minta haltenya betul-betul dipertimbangkan untuk saudara kita yang difabel dan jangan sekali dibangun sudah lupa. Banyak sekali cerita-cerita kita hanya bisa bikin halte, tapi ketika sudah jadi _nggak_ dipakai. Jadi harus terus berjalan,” tandasnya.
Koridor Metro Jabar Trans (MJT) masih menggunakan yang ada, yakni sebanyak lima koridor yang telah berjalan.(*)