KISARAN.CO.ID, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengeluarkan data terbaru akibat gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Garut. Hingga Kamis pukul 17.00 WIB, BPBD Jabar mencatat adanya peningkatan bangunan rusak.
“Saat ini sebanyak 722 rumah mengalami rusak berat, 902 rumah rusak sedang dan 2.949 alami rusak ringan,” kata Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung.
Dari data tersebut paling banyak berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung. BPBD juga memprediksi kerugian sementara akibat gempa tersebut sekira Rp430 juta.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, tidak ada pengungsi yang terkonsentrasi di satu titik dalam jumlah besar. Warga masih bisa mengungsi ke rumah sanak keluarga.
Terkait kompensasi bagi rumah warga yang rusak, Suharyanto menjelaskan skema berdasarkan SK Kepala BNPB No 296 tahun 2023.
Ditetapkan, nilai bantuan stimulan rumah rusak terdampak bencana adalah Rp60 juta untuk rusak berat.
Kemudian Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan. Skala perbaikan sampai berwujud akhir rumah tipe 36 dengan standar layak huni, aman bencana, tahan gempa.
Suharyanto meminta Pemda Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung segera mendata rumah rusak yang perlu dikompensasi.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin, gempa berdampak pada 23 desa di enam kecamatan, yakni Kecamatan Cibiuk, Cisurupan, Tarogong Kaler, Samarang, Sukaresmi, dan Kecamatan Pasirwangi.
Sebanyak 1.244 bangunan rusak, paling banyak di Pasirwangi tercatat 1.107 bangunan rusak.
Sementara bangunan sosial seperti masjid, ataupun tempat berkumpul masyarakat lainnya yakni sebanyak 25 bangunan. Selain itu sebanyak 18 bangunan pendidikan juga rusak.(*)