KISARAN.CO.ID, — Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melantik Hening Widiatmoko dalam Jabatan Fungsional Ahli Utama sebagai Pustakawan Ahli Utama pada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Pelantikan dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 51/m tahun 2024 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Ahli Utama. Sebelumnya Hening Widiatmoko menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, sekaligus Pelaksana Harian Asda III.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan pengangkatan ini adalah wujud kepercayaan negara yang dilaksanakan melalui perpindahan dari Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama sesuai Keputusan Nomor 324 tahun 2024 dari Kementerian PAN RB.
“Semoga amanah baru ini dapat diemban dengan sebaik- baiknya,” ucap Penjabat Gubernur pada acara pelantikan, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin (26/8/2024).
Bey Machmudin memandang seorang pustakawan bukan sekadar menjalankan tugas administratif di perpustakaan.
Lebih dari itu seorang pustakawan merupakan penjaga peradaban, pembawa obor ilmu pengetahuan, dan motor penggerak dalam membantu masyarakat agar lebih cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi.
“Kita tahu saat ini hoaks atau informasi palsu telah menjadi tantangan besar bagi kita semua, dan masyarakat sering kali terjebak oleh judul berita yang sensasional tanpa membaca isinya secara utuh,” ucap Bey.
“Ini adalah masalah yang perlu kita atasi bersama dan saya berharap Pak Hening memiliki peran untuk memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Dalam konteks literasi membaca, menurut Bey, seyogianya bukan hanya sekadar dijadikan hobi, tetapi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu yang ingin berkembang dan maju.
Namun tantangan yang dihadapi saat ini tidak ringan di tengah banjir informasi dan kerap ditemui berita palsu atau hoaks yang sangat menyesatkan.
“Oleh karena itu tugas kita bersama adalah mendorong masyarakat untuk tidak hanya gemar membaca tapi juga bijak dalam menjaring informasi,” kata Bey
Sehingga sebagai Pustakawan Ahli Utama, tentu memiliki peran strategis dalam membangun inovasi yang dapat membuat masyarakat Jawa Barat semakin cinta membaca.
Hal itu dapat dimulai dengan menciptakan program-program kreatif yang bisa menarik minat baca dengan melibatkan semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua agar membaca menjadi bagian dari gaya hidup.
Selain itu, penting juga untuk mengedukasi masyarakat dengan mengajarkan cara membaca berita secara utuh, memeriksa sumbernya, hingga memahami konteks informasi tersebut sebelum menyebarkan.
Dengan demikian, tidak hanya membangun kebiasaan membaca tapi juga menciptakan masyarakat yang kritis dan bijak dalam menghadapi banjir informasi.
“Saya yakin dengan semangat, dedikasi, serta pengalaman yang dimiliki serta didukung inovasi dan kolaborasi yang kuat, kita bisa menciptakan masyarakat yang tidak hanya gemar baca tapi juga cerdas kritis dan mampu menjadikan membaca sebagai fondasi bagi kemajuan diri dan daerah,” tutup Bey Machmudin.(*)