KOTA BANDUNG, – Banyak cara dalam mengisi akhir pekan. Salah satunya dengan mengunjungi perpustakaan. Nah, Sabtu akhir pekan ini, saya pergi ke Perpustakaan Nasional Kota Bogor.
Perpustakaan Nasional Kota Bogor tidak jauh dari stasiun dan alun-alun. Perpustakaan ini berlokasi di Jl. Kapten Muslihat No.21, Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Perjalanan dari tempat tinggal saya menuju Perpustakaan Nasional Bogor menghabiskan waktu sekitar empat puluh menit, menggunakan transportasi umum Kota Bogor, yaitu Biskita.
Sesaat sampai di sana, saya langsung melakukan registrasi. Tepatnya di lantai 1 gedung. Di lantai dua, terdapat berbagai koleksi buku, majalah, jurnal, dan materi referensi lainnya terpampang rapi di rak-rak. Kehadiran pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar/mahasiswa yang sedang belajar hingga keluarga yang sedang membaca di pojok membaca, menambah warna cerah juga kehangatan di dalam perpustakaan ini.
Sebelum saya menelusuri lebih lanjut Perpustakaan ini, saya membuat memberi keanggotaan yang dapat digunakan untuk meminjam buku dengan durasi waktu tujuh hari di lantai satu. Membuatnya pun mudah dan tidak dipungut biaya, hanya dengan menyiapkan KTP lalu mengisi data diri di komputer yang sama digunakan ketika registrasi.
Jejak Sejarah: Pendirian dan Perkembangan Perpustakaan Nasional Kota Bogor
Menurut informasi yang dapatkan, Saya Perpustakaan Nasional Kota Bogor merupakan Gedung DPRD Kota Bogor. Awal sekali perpusnas berada di Merdeka, lalu berencana untuk pindah ke ke gor karena pandemi. Karena pandemi, kantor gor ingin dipakai dispora karena dispora akan dipakai untuk RS COVID. Sementara kantor yang sekarang direvitalisasi, perpusnas sementara pindah ke dekat Mesjid Gedung Walikota Bogor. Berakhir di Gedung yang sekarang, perpustakaan ini diresmikan pada 17 Desember 2022.
Perjalanan tersebut mencerminkan adaptabilitas dan ketekunan yang dimiliki oleh pihak-pihak terkait dalam memastikan kelancaran fungsi perpustakaan dalam melayani masyarakat, terutama di tengah situasi yang tidak terduga seperti pandemi. Saya semakin terpukau akan kisah bagaimana perpustakaan ini berdiri dan perjuangannya dalam memfasilitasi masyarakat tempat membaca yang nyaman.
Datang ke perpustakaan ini menyadarkan saya bahwa perpustakaan tidak hanya menjadi tempat untuk mengakses beragam koleksi literatur, tetapi juga menjadi pusat kegiatan budaya, pendidikan, dan sosial yang esensial bagi komunitas setempat.
Menonton Film Pendek
Saya juga menemukan banyak fasilitas memukau yang dapat dinikmati pengunjung. Seperti ruang baca khusus anak, area baca ramah disabilitas, ruang multimedia, serta galeri Kota Bogor yang memperkenalkan masa lalu serta perkembangan Kota Bogor. Perpustakaan ini juga menyediakan banyak tempat untuk bekerja atau co-working space yang nyaman juga tempat untuk anak-anak bermain.
Dengan berbagai fasilitas ini, perpustakaan menjadi tidak hanya tempat untuk belajar dan meneliti, tetapi juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk berinteraksi dan berkembang.
Perpustakaan Nasional Kota Bogor juga sering menjadi tempat untuk event-event tertentu. Seperti pemutaran film pendek yang diadakan di auditorium perpustakaan ini yang terdapat di lantai dua. Auditorium dengan layar besar serta bangku-bangku nyaman bak di bioskop, menjadikan perpustakaan ini salah satu tempat favorit bagi pecinta film di Kota Bogor.
Acara penyiaran film pendek yang saya hadiri beberapa waktu lalu juga menampilkan kualitas audio dan visual yang memukau, memberikan pengalaman menonton yang memuaskan bagi para penonton. Selain itu, suasana yang tenang dan nyaman di dalam perpustakaan menambah kesan menyenangkan saat menikmati film-film pendek yang diputar. Tidak heran jika Perpustakaan Nasional Kota Bogor sering dipilih sebagai lokasi untuk berbagai acara budaya dan seni yang menarik minat masyarakat.
Melalui serangkaian kegiatan budaya yang rutin diselenggarakan, Perpustakaan Nasional Kota Bogor tidak hanya berperan sebagai pusat pengetahuan, melainkan juga menjadi arena bagi ekspresi seni dan kebudayaan yang inovatif.
Dengan menyelenggarakan acara-acara seperti pemutaran film pendek, diskusi bacaan, pertunjukan seni, dan pameran beberapa pameran, perpustakaan ini telah membuka peluang bagi komunitas untuk berkumpul, bertukar gagasan, serta menghargai beragam kreativitas manusia.
Dengan demikian, Perpustakaan Nasional Kota Bogor tidak hanya menjadi tempat untuk mengakses informasi, tetapi juga menjadi jantung yang memompa kehidupan budaya dan sosial di wilayah ini yang memberikan kontribusi berharga dalam memperkaya dan memperluas wawasan masyarakat sekitar.
Jadi, berakhir pekan di Perpustakaan Bogor, Siapa Takut. (*)
(Kontribusi: Zahra Danica Luthfenia/Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University)