Berita  

Bantu Perdamaian Palestina, Jusuf Kalla Tekankan Hamas dan Fatah Harus Berdamai Dahulu

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Ketua Umum MUI K.H. Marsudi Syuhud (kedua kiri), Sekjen MUI Amirsyah Tambunan (kiri) dan moderator Sudarnoto Abdul Hakim (kanan) saat diskusi soal peran Indonesia dalam penanganan konflik Palestina di kantor MUI, Jakarta, Jumat (14/6/2024). (Foto: Tim Media DMI)

KISARAN.CO.ID, – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menegaskan, upaya pertama yang harus dilakukan segera dalam mengatasi konflik di Palestina adalah mendamaikan Hamas dan Fatah. Bahkan JK mengajak sejumlah pemimpin negara Islam untuk mewarning agar tidak membantu jika keduanya tidak berdamai.

“Langkah-langkah politik yang bisa dilakukan kita semua harus berseru, kalau anda tidak damai, kami tidak akan bantu (Hamas dan fatah).” kata Jusuf Kalla saat diskusi soal peran Indonesia dalam penanganan konflik Palestina di kantor MUI, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

“Jadi yang pertama harus dibantu adalah bagaimana Hamas dan Fatah bersatu dulu,” tegasnya lagi.

Baca Juga  Jusuf Kalla: Pemerintah Afghanistan Komitmen Majukan Pendidikan Kaum Perempuan

Himbauan damai juga sudah pernah disampaikan secara terang-terangan oleh JK ke delegasi Hamas yang dipimpin Dr. Bassem Naim saat melakukan pertemuan di Kuala Lumpur, mei lalu. JK yang juga bertemu dengan PM Malayisa serta berbicara dengan Presiden Turki Recep Erdogan, bersikeras bahwa Hamas dan Fatah harus berdamai dulu.

Bagi JK, bersatunya Hamas dan Fatah memang sangat penting. Pasalnya, perseteruan antara Hamas dan Fatah juga membuat dukungan beberapa negara Islam terpecah. Bersatunya Hamas dan Fatah juga bisa lebih menyatukan kekuatan melawan Israel.

“Yang perlu digarisbawahi, di Palestina itu berkonflik dengan Israel kemudian kedua berkonflik sesame mereka (Hamas dan Fatah),” sebut Ketua PMI tersebut.

Baca Juga  Lagi, Provinsi Jawa Barat Terima Penghargaan The Best Regional Champion 2024

JK menambahkan, bantuan ke Palestina selama ini sudah dilakukan. Namun tidak semudah yang dibayangkan. Beruntung, ada organisasi Mercy dan Bulan Sabit merah di sana yang bisa menyalurkan bantuan-bantuan Indonesia selama ini.

“Kita bersyukur karena ada dua organisasi itu yang bisa menyalurkan bantuan walau dengan keterbatasan dan kondisi yang cukup ketat,” beber JK lagi.

Ia menyebutkan bahwa ribuan trek antri ingin memberikan bantuan ke Palestina. Namun tidak semua mendapat akses masuk ke Palestina. Bahkan dari 500 trek yang mau masuk, hanya 50 trek yang diberi izin masuk membawa bantuan.

Baca Juga  Sedang Berlangsung, Ganjar Pranowo Sore ini Temui Jusuf Kalla di Brawijaya

Olehnya itu, JK berinisiatif untuk memberikan bantuan kepada Palestina dengan cara berbeda. Seperti membuat dapur umum dengan berjarak 1 km dari perbatasan. Selain itu, memberikan bantuan alat-alat rumah sakit di luar wilayah Gaza.

“Selebihnya adalah dengan gerakan solidaritas dan doa kepada mereka, sebab kalau mau berperang, negara kita jauh,” katanya lagi.

Tak lupa, JK kembali mengingatkan agar jangan ada lagi konflik yang terjadi karena antar agama. Pasalnya, konflik agama susah dihentikan. “Mengapa susah dihentikan karena masing-masing karena alasan jihad dan perang suci yang doktrinnya akan masuk syurga,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *