Berita  

Awas, Terbukti Curang, Pemdaprov Jawa Barat Anulir Kelulusan

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, saat melakukan pertemuan dengan WALHI Jawa Barat di di Jatiluhur  Purwakarta, Selasa (28/5/2024). (Foto: Biro Adpim Jabar)

KISARAN.CO.ID,- Pemdaprov Jabar berkomitmen mewujudkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang transparan dan bebas kecurangan. Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menegaskan akan membatalkan kelulusan siswa jika terbukti melakukan kecurangan atau data yang tidak wajar.

“Walau sudah diumumkan (PPDB) saya minta jika ada yang melanggar aturan karena kelulusannya di anulir (tidak sah),” kata Bey saat ditemui, Jumat (21/6/2024).

Bey memerintahkan Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti bila ditemukan kecurangan atau data tidak wajar. Hal itu buntut dari kekhawatiran masyarakat terkait manipulasi data dalam proses seleksi PPDB.

Baca Juga  Polwan Polda Jabar Bagikan Takjil di Lampu Merah

“Ada salah satu sekolah di suatu tempat yang diulang sidang plenonya, akan diteliti ulang memastikan data domisili tepat,” ungkap Bey.

Adanya permintaan dari masyarakat dan lembaga indenpenden terkait permintaan audit, Bey ungkapkan meyakini pada peran lembaga yang sudah ada ikut terjun dalam proses seleksi PPDB, seperti Ombudsman, BPKP dan Inspektorat

Baca Juga  Operasi Sandi Ketupat Lodaya 2024 Libatkan 27.162 Gabungan

“Selama ada bukti, kenapa tidak ? Ombudsman juga ikut mengawasi, karena jika kami di audit, akan seperti apa auditnya,” kata Bey.

“Kami sudah ada aturannya seperti apa, di internal juga ada BPKP dan Inspektur, jadi percayalah kami akan memberikan yang terbaik,” lanjutnya.

Baca Juga  Persib Bandung Akan Diarak Keliling Kota, Ini Rutenya

Bey menjelaskan pengumuman yang baru dibuka pada malam hari dikarenakan panitia PPDB terus melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan calon peserta jujur dalam memberikan data.

“Karena itu semua dicek, kenapa pengumuman sampai malam? Karena terus verifikasi dilakukan. Itu karena dinamika di lapangan dari pada kita umumkan cepat, karena masih ada proses verifikasi,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *