Berita  

Awal Februari, Jawa Barat Siap Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin rapat rencana pelaksanaan cek kesehatan gratis bagi yang berulangtahun di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/1/2025). (Foto: Biro Adpim Jabar)

KISARAN.CO.ID, – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat siap menerapkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis hingga ditingkat Puskesmas. Pemdaprov Jabar menargetkan, Medical Check Up (MCU) gratis ini akan dimulai pada 3 Februari 2025.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dalam Rapat Pimpinan, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/1/2025). Bey mengungkapkan, masyarakat nantinya hanya perlu datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat sesuai tanggal kelahiran masing-masing dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan layanan tersebut.

“Rencananya, MCU gratis ini akan disesuaikan dengan domisili KTP warga dan dilakukan di Puskesmas terdekat. Misalnya, warga di sekitar Gedung Sate akan dilayani di Puskesmas kelurahan di wilayah tersebut,” kata Bey.

Baca Juga  Jusuf Kalla Doakan Donald Trump Selamat

Ia menjelaskan, program itu menargetkan seluruh masyarakat Jabar, dengan penyesuaian layanan cek kesehatan berdasarkan kelompok usia. “Pemeriksaan untuk balita tentu berbeda dengan usia 40-59 tahun yang item pemeriksaannya jauh lebih banyak,” kata Bey.

Baca Juga  Di Inggris, Ulama Jabar Berdialog Bahas Pembangunan Kota sampai Pemilu

Untuk mendukung program tersebut, Pemda Provinsi Jawa Barat akan memanfaatkan anggaran dari APBN senilai 31 Triliun Rupiah yang telah disiapkan untuk pelaksanaan MCU di seluruh Indonesia.

Bey berharap program itu dapat berjalan secara merata di seluruh Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan di Jabar tanpa menimbulkan antrean yang panjang.

Baca Juga  Bey Machmudin Sampaikan Ranperda APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2025

Selain itu, Bey memastikan seluruh Puskesmas yang ada di Jabar siap melayani masyarakat untuk melakukan medical check up.

“Beberapa provinsi lain, pelaksanaan baru dilakukan di satu kota atau satu Puskesmas sehingga terjadi antrean panjang. Kita harapkan di Jawa Barat bisa lebih merata di seluruh Puskesmas, (di Jabar)” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *