Berita  

Antisipasi Darurat Sampah, Pemdaprov Jawa Barat Gandeng Aktivis Lingkungan Cari Solusi

Sekda Jabar Herman Suryatman berdiskusi dengan para aktivis lingkungan membahas sampah Bandung Raya di Gedung Sate Bandung, Selasa (22/10/2024). (Foto: Biro Adpim Jabar)

KISARAN.CO.ID, – Pemda Provinsi Jabar bersama perwakilan aktivis lingkungan se Jawa Barat membahas persoalan sampah di Bandung Raya. Pertemuan tersebut digelar di Gedung Sate, Selasa, 22 Oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Sekda Jabar, Herman Suryatman mengungkapkan, persoalan sampah di Bandung Raya menjadi tanggung jawab bersama. Sebelum dinyatakan darurat sampah pihaknya melakukan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya membangun komunikasi dengan berbagai pihak termasuk aktivis atau pegiat lingkungan.

“Saat ini belum darurat tapi kalau dibiarkan bisa darurat, makanya Pak Gubernur meminta untuk antisipatif caranya bangun komunikasi dengan semua pihak termasuk dengan aktivis lingkungan,” ujar Herman Suryatman.

Baca Juga  Herman Suryatman: Blockchain di Pemerintahan Hadirkan Kesejahteraan

Herman mengungkapkan, saat pertemuan dengan para aktivis lingkungan pihaknya mendapatkan banyak masukan penting. Ia berkomitmen akan terus melakukan perbaikan agar tidak terjadi ledakan sampah dan TPPAS Sarimukti bisa bertahan hingga 2027 sebelum digantikan oleh TPPAS Legoknangka.

“Kami tadi mendapatkan banyak feedback, masukan dan kritikan, yang penting kita lakukan perbaikan. Bagi kami Bandung Raya tidak boleh terjadi ‘ledakan sampah’ dan kapasitas Sarimuktinya bisa cukup sampai 2027,” tuturnya.

Sebelumnya telah disepakati bahwa empat kabupaten dan kota di Bandung Raya akan mengurangi ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Kabupaten Bandung dari 70 rit per hari kini sudah berkurang menjadi 40 rit.

Baca Juga  Herman Suryatman Dorong Sinergi Kabupaten dan Kota Akselerasi Pembangunan di Sektor PUPR

“Kabupaten Bandung dari 70 menjadi 40 sudah dilakukan, bagus, tapi harus betul-betul dicek jangan sampai ada yang dibuang ke sungai Citarum,” ucap Herman.

Pengurangan ritase sampah juga sudah dilakukan oleh Kota Cimahi. Dari sebelumnya 37 rit perhari kini turun menjadi 25 rit. “Cimahi bagus, target dari 37 ke 17, sekarang sudah di 25 rit,” sebut Herman.

Namun Kota Bandung malah mengalami peningkatan ritase menjadi 180 rit per hari. Sementara targetnya adalah dari 170 rit berkurang menjadi 140 rit. “Sesuai kesepakatan ritase sampah Kota Bandung dari 170 rit per hari berkurang menjadi 140 rit, tapi faktanya hari ini malah naik menjadi 180,” sebut Herman.

Baca Juga  Sekda Jawa Barat Sesumbar Operasikan 7.033 Pompa Bantuan Kementan Bulan Ini

Peningkatan ritase juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat yakni menjadi 25 rit per hari dari target 17 rit.

“KBB dari 20 ke 17 faktanya jadi 25, nambah. Pokoknya penurunan ritase ini harus tercapai oleh semuanya,” tegas Herman.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *